Metu !!!(Keluar!!!). Metu!!! (Keluar!!!). Teriakan Sumarto (90) pada Tim Sagasih yang berpamitan usai mengunjunginya. Teriakan ini bukan wujud kebencian, namun justru bentuk kesedihan karena ditinggalkan. Sumarto adalah seorang duda yang telah lama tinggal sendirian dirumahnya yang telah reot, sehingga dinilai layak untuk dikunjungi Tim Sagasih. Namun, kedatangan Tim Sagasih yang hanya sejenak, dirasakan terlalu cepat mengobati kesepiannya sehingga membuat warga Dusun Dongringin, Desa Bancer ini bereaksi dengan berteriak. Beginilah gambaran salah satu kunjungan Tim Sagasih di Desa Bancer.


Sagasih merupakan program sosial yang digagas Kecamatan Ngraho sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian kabupaten Bojonegoro hingga berusia 340 Tahun. sebagai langkah awal, Sagasih dibuka dengan mengunjungi 6 (enam) warga dari 6 (enam) dusun di 2 (dua) desa. Selain mengunjungi Sumarto, di Desa Bancer, juga mengunjungi Maisaroh (60) yang menderita kelumpuhan sejak 7 (tujuh) bulan lalu. Meskipun termasuk warga kurang mampu, maisaroh saat ini masih rutin berobat menggunakan BPJS Bersubsidi.


Kondisi berbeda ditemui Tim Sagasih ketika mengunjungi Suparti (50) warga Dusun Begodo, Desa Sumberagung, yang menderita kista sejak 7 (tujuh) tahun lalu hingga perutnya tampak seperti orang hamil besar. Kondisi ini bukan karena pemerintah lepas tangan, namun karena Suparti sendiri yang takut diberikan pengobatan. Menurut pengakuan keluarganya, pengobatan Suparti sudah dicover KIS dan sudah sempat dirawat untuk dilakukan operasi. Namun, sehari sebelum operasi, Suparti menyatakan tidak bersedia dioperasi karena takut. Menyikapi hal ini, Tim Sagasih yang didampingi Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro,  Kun Mariatin memberikan motivasi agar ibu satu cucu ini bersedia dioperasi.


Usai mengunjungi Suparti, Tim bergeser mengunjungi Sarmin (60) dan Sarmi (50) dari Desa Sumberagung. Sama-sama mengalami cacat fisik, keduanya mengalami kesulitan memenuhi kebutuhannya. Senada, Tim Sagasih memberikan motivasi bagi keduanya agar tetap bersemangat menjalani kehidupan meski serba terbatas. Sebagaimana peran Tim Sagasih yaitu Menyapa Keluarga dengan Kasih.


Rencananya, Program Sagasih akan dilaksanakan dua kali seminggu dengan mengajak seluruh stakeholder kewilayahan di Seluruh Kecamatan Ngraho. Adapun masyarakat sasaran penerima Program Sagasih adalah warga yang tidak mampu baik secara materi, fisik maupun kesehatan yang tersebar di 63 dusun di 16 desa se-Kecamatan Ngraho.


By Admin
Dibuat tanggal 12-10-2017
466 Dilihat