Melanjutkan aktifitas sosial dan pelaksanaan program pemerintah SKPD Kecamatan Ngraho menggelar kegiatan Sapa Keluarga dengan Welas Asih. Program yang dikenal dengan akronim Sagasih ini dibuka dengan kegiatan penanganan pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Kegiatan yang dimaksudkan untuk mengisi HJB (Hari Jadi Bojonegoro) ke 410 ini dibuka dengan penanganan ODGJ yang terpasung.
Mereka adalah Marjani, 36 tahun, warga desa Sumberagung
dan Sukaji, 30 tahun warga Desa Nganti Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
Penanganan pasien ODGJ terpasung bermula dari laporan warga dan tenaga kesehatan jiwa Puskesmas Ngraho, Sutiyono tentang masih adanya pasien ODGJ yang terpasung. Berdasar laporan tersebut maka setelah berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas, SKPD Kecamatan Ngraho melakukan anjangsana, menggali keterangan yang cukup dari Kepala Desa dan keluarga dan selanjutnya melaksanakan koordinasi alternatif penanganan. Dalam rapat koordinasi yang dihadiri pejabat SKPD Kecamatan, Kepala Puskesmas Ngraho, drg. Heru Sambodho dan staf serta Kepala Desa masing masing maka diputuskan untuk menangani pasien dengan mengirimkannya ke Rumah Sakit Jiwa terdekat. Mengingat jeda waktu rapat koordinasi dengan pengiriman pasien yang masih lama, maka Sutiyono, staf Puskesmas Ngraho melibatkan kader jiwa, Khoirul Anam melaksanakan penanganan dini sebelum pasien dikirimkan ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) DR. Arif Zainuddin, Solo Jawa Tengah.
Sesuai dengan hasil rapat koordinasi maka pada Rabu, 6 September 2017 kedua pasien ODGJ tersebut dikirim ke RSJD DR. Arif Zainuddin dengan didampingi masing masing satu anggota keluarga. Rombongan meninggalkan Puskesmas Ngraho pada pukul 06.00 WIB dengan disaksikan Camat Ngraho dan Kepala Puskesmas Ngraho. "Penanganan pasien ODGJ ini merupakan salahsatu bentuk program SAGASIH dan mengimplementasikan program Jawa Timur Bebas Pasung 2017" demikian Camat Ngraho sedikit menjelaskan.