Belum banyak yang melirik manfaat tanaman kelor (Morienga Oleifera Lam)  meski tanaman itu banyak dijumpai di sekeliling kita.  Bahkan hampir tidak ada yang berani mencoba mengolah tanaman itu menjadi industri rumah tangga walaupun perusahaan besar yang mengolahnya menjadi 'obat' dan mempromosikan secara massif akhir akhir ini.
Melihat peluang yang masih memungkinkan itu Tim Penggerak PKK Kecamatan Ngraho melaksanakan kunjungan belajar pembudidayaan dan pengolahan tanaman itu pada Kelompok Wanita Tani "Sri Rejeki" Desa Bogo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro  pada Kamis,  1 Pebruari 2018. Dipimpin Sekretarisnya,  Ny. Koharudin, rombongan beranggotakan 2 orang petugas kesehatan, Tri Darwati,  Amd. Keb dan Wiwik Sri Widawati,  Amd Keb,  1 orang Bidan Desa Sumberarum Ika Sri Wardani,  Amd. Keb,  seorang kader kesehatan desa.  Selain tenaga kesehatan turut mengikuti seorang perangkat desa sumberagung sebagai perwakilan pengambil kebijakan pembangunan desa.
         Sebelum menuju lokasi,  rombongan menghadap Camat Kapas,  Agus Purwanto,  S. Stp,  M. Si untuk mendaparkan arahan.  Dalam pertemuan yang berlangsung akrab,  di ruang kerjanya Agus Purwanto menjelaskan panjang lebar keberadaan Desa Bogo beserta KWT "Sri Rejeki" dan keberanian mencoba kegiatan yang menjadi materi kunjungan belajar ini. "Pada dasarnya kreasi yang dilakukan KWT "Sri Rejeki" kita dorong,  dampingi dan arahkan atas banyak hal. Pertama,  menjadi amanat Peraturan Menteri Desa tentang perlunya desa memunculkan produk unggulan desa (one village one product).  Yang kedua,  sebagai efek positif dari desa mampu memunculkan produk unggulan adalah secara perlahan desa dari isolasi sebelumnya" demikian Agus Purwanto menjelaskan.
"Meskipun begitu,  ibu ibu TP PKK kecamatan Ngraho jangan memandang apa yang ada di desa Bogo adalah sesuatu yang sudah jadi. Bahkan baru terlahir.  Makanya,  kami sangat terbuka menerima kritik,  saran dan masukan pendapat demi kemajuan bersama" demikian Camat Kapas melanjutkan.


Selang 15 menit kemudian rombongan menuju Desa Bogo dengan di antar Camat Kapas beserta staf terkait.
Rombongan memghabiskan waktu di Desa Bogo dan melihat langsung pembudidayaan dan pengolahan kelor di Kelompok Wanita Tani "Sri Rejeki".

Berbaur dengan rombongan,  Jajaran Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur Koordinator Wilayah Bojonegoro dibawah pimpinan Widodo Joko Santoso,  S. Hut,  MM,  BAPPEDA Bojonegoro yang diwakili Kepala Bidang Ekonomi,  Ike Widyaningrum,  S. Sos,  MM dan jajaran Pemerintah Desa Bogo yang dipimpin Kepala Desa,  Mursyid Effendi.
Setelah mengunjungi industri kecil makanan kecil rombongan TP PKK kecamatan Ngraho berpamitan.
         Saat ditanya kesan dan rencana tindaklanjut,  Ketua Rombongan,  Ny. Koharudin menjelaskan panjang lebar.  "Dimungkinkan TP PKK Ngraho mengadakan pelatihan pengolahan kelor untuk mengatasi persoalan balita gizi kurang atau gizi buruk.  Mungkin nanti akan kita bahas di internal PKK.  Harapannya masing masing desa dapat mengirimkan delegasinya untuk mengikuti pelatihan ini nantinya", demikian Ny. Koharuddin menjelaskan.
"Jika itu dapat dilakukan maka akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat akar rumput berbasis ibu rumah tangga,  sementara persoalan pembangunan dapat dicicil di selesaikan.  Sedangkan untuk produk olahan bukan jajanan,  selayaknya dapat di dorong oleh Kelompok kelompok usaha lain", demikian menurut Ny. Koharuddin menambahkan.
Persoalan menumbuhkan ekonomi kreatif dan memunculkan satu desa satu produk memang bukan persoalan mudah.  Perlu perubahan cara berpikir,  intervensi kebijakan pemerintah, dukungan dari pihak ketiga dan karsa pengembangan diri (need for achievement)  dari masyarakat kita.  Tapi tidak salah jika TP PKK menjadi mengambil peran di salah satu lingkaran masalah.  Sementara yang lain masuk di pusaran masalah yang satunya


By Admin
Dibuat tanggal 02-02-2018
505 Dilihat